Menurut kantor berita Abna, mengutip surat kabar Lebanon Al-Akhbar, Amerika Serikat baru-baru ini memberikan tekanan besar pada Lebanon untuk menerapkan mekanisme pelucutan senjata perlawanan, sementara pada saat yang sama, mereka memberikan kebebasan penuh kepada pihak Zionis.
Menurut sumber yang berpengetahuan, Amerika secara eksplisit mengatakan kepada para pejabat Arab bahwa mereka tidak dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada rezim Zionis. Reaksi ini muncul sebagai tanggapan atas permintaan para mediator Arab untuk menghentikan operasi permusuhan rezim Zionis terhadap Lebanon.
Al-Akhbar menambahkan bahwa AS setuju dengan narasi rezim Zionis, baik di Lebanon maupun di Suriah, dan sekarang juga setuju dengan agresi rezim Zionis di Gaza. Washington, sebagai imbalannya, meminta para mediator Arab untuk mempercepat kontrak politik antara Tel Aviv dan negara-negara tetangga Palestina yang diduduki.
Dalam hal ini, Presiden AS Donald Trump telah memutuskan untuk menunjuk pejabat khusus untuk mengoordinasikan semua utusannya di wilayah tersebut. Pejabat ini telah meminta Steve Witkoff, Tom Barrack, dan perwakilan AS lainnya, termasuk Morgan Ortagus, untuk menyerahkan laporan terperinci tentang pekerjaan yang mereka lakukan paling lambat pertengahan bulan depan, sehingga koordinasi yang diperlukan dengan rezim Zionis dapat dilakukan sehubungan dengan laporan-laporan ini.
Al-Akhbar menambahkan bahwa Amerika percaya bahwa selama Lebanon menolak untuk memasuki negosiasi politik langsung dengan rezim Zionis, Washington tidak dapat meyakinkan Tel Aviv untuk menghentikan operasi militernya. Menurut sumber yang sama, tekanan kuat saat ini terhadap Lebanon akan memiliki tren yang meningkat.
Dalam konteks yang sama, beberapa sumber kepresidenan mengklaim bahwa "Lebanon dan Hizbullah telah menyetujui partisipasi warga sipil dalam komite mekanisme [pelucutan senjata]". Tentu saja, rumor ini juga dinilai sebagai bagian dari "bentuk tekanan baru". Sementara itu, sumber-sumber yang dekat dengan Joseph Aoun membantahnya dan menekankan bahwa berita ini dibuat-buat.
Your Comment